Banyak pasangan yang ‘memamerkan’ indahnya pernikahan atau hubungan mereka di media sosial. Tapi realitas biasanya tak sesempurna gambaran yang terlihat di postingan-postingan itu.
Jay Hill, seorang penulis dan psikolog bercerita, setidaknya ada beberapa realitas pernikahan yang takkan banyak kamu temukan di media sosial. Ini dia:
Adu pendapat, itu seni…
Saat kita tinggal bersama pasangan kita, berhari-hari, berbulan, bahkan bertahun-tahun, adu argumentasi takkan terelakkan. Tak peduli betapa kamu sangat mengasihi pasanganmu. Kadang-kadang, hal yang sepele, konyol, bisa membuat suami meninggikan suara dan sebaliknya. Biasanya, argumentasi-argumentasi kecil akan berakhir dan dilupakan dalam waktu singkat. Pasangan mudah jatuh dalam perdebatan kalau kalian sama-sama tak mau kalah. Bahkan, siapa yang harusnya membuang sampah pun bisa jadi perdebatan sengit.
Tidur dan mendengkur…
Apa lagi yang lebih romantis ketimbang saat kamu tertidur di samping pasangan pada akhir hari yang panjang dan melelahkan. Tapi pada foto-foto yang kelihatan romantis itu pasti ada hal-hal lain yang takkan bisa tergambarkan. Misalnya suara dengkuran berisik pasanganmu, atau bahkan suara dengkuranmu sendiri. Dan selama bertahun-tahun, kalian sudah terbiasa dengan keberisikan itu.
Maunya sih ngobrol dulu…
Teorinya, masa menjelang tidur, kamu dan pasangan menciptakan waktu berkualitas dengan ngobrol apa saja di atas tempat tidur, mulai dari hal-hal remeh sampai yang serius. Faktanya, kalian berdua sudah terlalu capai dengan pekerjaan atau mengurus rumah tangga. Ketika sampai di atas ranjang, dorongan untuk tidur lebih besar ketimbang ngobrol.
Bebersih rumah…
Mungkin ada yang nge-posting tentang kegiatan gotong royong bareng pasangan membersihkan kamar atau rumah. Faktanya, tak sehari-hari seperti itu dan kebanyakan pasangan tak begitu. Apalagi pasangan yang sama-sama bekerja. Kalau tak ada asisten rumah tangga, maka yang terjadi adalah: sesampainya di rumah, dorongan terbesar adalah untuk merebahkan badan dan istirahat, ‘berdamai’ dengan rumah yang berantakan. Sampai akhirnya, pada satu titik, salah satunya memaksa diri bangun dan mengambil sapu atau vacuum cleaner.
Foto: Pixabay/Unsplash