Rentetan panjang kata memperanakkan mendominasi pembukaan kitab Matius. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, dan seterusnya sampai Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf.
Dan yang menarik adalah rentetan itu tidak berlanjut dengan Yusuf memperanakkan Yesus. Melainkan ditulis sebagai berikut: ‘Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.’ (1:16).
Jadi Yesus tidak diperanakkan sebagai buah kandungan suami-istri, tetapi dilahirkan Maria.
Tentu saja hal ini bukan kekhilafan Matius sang penulisnya, melainkan ungkapan apa adanya yang dia ketahui tentang kelahiran Yesus. Ini juga pasti mengundang tanya pembaca original waktu itu. Pembaca butuh penjelasan selanjutnya.
Itu sebabnya Matius memberi penjelasan lanjutan tentang hal ini. Maka Matius menulis, ‘Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu itu ……’ (1:18-25).
Yusuf tidak memperanakkan Yesus, melainkan Yesus Kristus dilahirkan Maria. Roh Kuduslah yang membuat Maria mengandung. Itu sebabnya Kristen percaya bahwa Yesus Kristus memiliki dua natur, yaitu natur ilahi dan insani. Kristus datang kedunia ini ‘..untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.’ (1:21).
Selamat Natal.