Bunda, Kau Manusia Paling Bahagia

Saban Natal, salah satu kisah yang selalu menarik untuk jadi inspirasi hidup adalah kisah Bunda Maria. Dialah manusia paling bahagia sepanjang abad dan zaman.

Memang luar biasa, bagaimana seorang Maria nan sederhana, dipakai Tuhan untuk mengandung PuteraNya.

Saya pernah menulis lagu untuk sebuah drama rohani beberapa tahun lalu, yang terinspirasi dari nyanyian Maria di kitab Lukas 1.

Pada ayat 48, Maria bernyanyi: “…sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia…”

Yes.. Maria adalah sosok yang berbahagia. Jutaan bahkan miliaran manusia hingga abad ini telah menyatakan demikian.

Tapi siapa bilang kebahagiaan itu datang begitu mudah? Kalau kita telaah lagi kisah Maria, Natal pertama terjadi setelah pergumulan, yang saya yakin, sangat berat.

Sebagai seorang Yahudi, Maria dan tunangannya sangat tahu apa hukuman bagi mereka yang ketahuan mengandung sebelum menikah.

Kalau kita renung-renungkan, secara logis, ya sangat mungkin seorang Maria akan merasa ketakutan. Khawatir.

Anugerah Tuhan yang menitipkan inkarnasinya di tubuh manusia Maria secara logis bisa berakhir jadi aib memalukan. Bagi Maria dan seluruh keluarganya. Bahkan juga terhadap Yusuf dan keluarganya.

Tapi kenapa ketakutan dan kekhawatiran itu tak berakhir dengan hal yang tragis dan menakutkan?

Sebab ‘penitipan’ Yesus di tubuh Maria adalah karya Roh Kudus. Yesus menjalani proses dari embrio menjadi bayi dan kemudian lahir, bukan atas dasar pembuahan manusia.

Karena itulah, seluruh proses Natal, sebagaimana yang telah dinubuatkan beratus-ratus tahun sebelumnya, dikawal bener oleh Tuhan sendiri.

Itulah hal yang ingin diingatkan oleh Tuhan pada Maria, sehingga di awal sekali perjumpaan malaikat Tuhan dengan Maria, malaikat itu berkata, “Jangan takut…”

Lalu di bagian-bagian akhir Tuhan menyampaikan apa sesungguhnya yang terjadi dan mengapa itu bisa terjadi pada Maria:

Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Memang kalau kita pikir-pikir, tipis sekali batas antara berkat dan risiko yang mungkin kita terima. Tapi itulah gunanya kita beriman, bukan? Untuk percaya, bahwa seluruh prosesnya dikawal oleh Tuhan.

Selamat Hari Natal!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *