Tag Archives: penjaga

Akulah Pintunya

George Adam Smith, seorang ahli Alkitab, pada abad ke-19 berkunjung ke Israel. Suatu hari dia bercakap-cakap dengan seorang penggembala. George bertanya, jika malam tiba, kemanakah domba-domba itu digiring. Gembala itu menunjukkan sebuah ceruk dengan yang dikelilingi empat dinding alami dan satu lubang keluar-masuk.

“Apakah aman? Bukankah tidak ada pintu penutupnya?” tanya George.

“Sayalah pintunya,” kata gembala. Gembala itu bukan orang Kristen. Dia tidak mengutip ayat Perjanjian baru., namun dia berbicara berdasarkan sudut pandang budaya Timur Tengah saat itu.

“Apa maksudnya?” tanya George. “Bila malam menjelang, saya memasukkan semua domba ke ceruk itu. Saya lalu berbaring di depan lubang itu sehingga tidak ada domba atau serigala yang bisa keluar atau masuk tanpa melewati tubuh saya. Sayalah pintunya,” jelas gembala.

Kita adalah domba milik Yesus. Domba adalah makhluk yang lemah. Ketika dihadang oleh serigala, bukannya lari, dia malah hanya berdiri termangu. Maka jadilah dia santapan yang empuk.

“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. ” – (Yohanes 10:9)

Puji syukur, kita memiliki Gembala Agung. Gembala itu berani dan rela mempertaruhkan nyawa demi menjaga keselamatan kita. Tidak hanya soal keamanan saja. Gembala itu juga memikirkan kesejahteraan domba-domba-Nya. Dia membaringkan kita di “padang yang berumput hijau.” Ia membimbing kita “ke air yang tenang.” (Mazmur 23:2) Jika ada domba yang sakit, Dia akan menggendong dan merawatnya hingga pulih kembali.

Tugas domba hanya sederhana, yaitu mengikut tuntunan dan perintah Gembala dengan patuh dan setia

 

Purnawan Kristanto

Catatan: Tulisan ini dikutip sudah seizin penulis.

Laman asli tulisan ini lihat di: http://renungan.purnawan.web.id/?p=775

Penulis adalah writer | trainer | humanitarian volunteer | video & photo hobyist | jazz & classic lover | husband of priest | father of two daughters |

Foto: Pixabay