Tag Archives: Masalah

Ketika Hidup Terasa Makin Berat

Pernahkah anda terpikir, mengapa hidup terasa makin berat dengan segala masalah?

Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali kehilangan keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan. Pilihan mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat dikatakan benar atau salah?

Apakah kita yang kurang beriman? Bagaimana supaya kita bisa bertumbuh dalam iman? Mengapa kita merasa sulit bertumbuh dalam iman?

Dengan membaca nats Daniel 9:1-8, dijelaskan bagaimana Daniel memperhatikan dalam kitab Yeremia jumlah tahun lamanya orang Israel di buang, dan lamanya adalah 70 tahun. Jumlah itu membuat Daniel bersujud kepada Allah, dan berdoa. Daniel pertama menyatakan permohonan yg diawali dengan pengagungan kepada Tuhan, dilanjutkan dengan pengakuan dosa, dan permohonan.

Bagian ini menggambarkan apa yang selama ini kita sebut dengan Saat Teduh.

Saat Teduh adalah waktu yang disediakan bagi Tuhan setiap hari, secara teratur, untuk menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan, berbicara dalam doa, mendengarkan apa yang Dia katakan kepada kita melalui firmanNya (Maz. 119:147-148; 63:2).

Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan fokus untuk berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan doa. Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar datang kepada Tuhan dan berkata secara bertanggungjawab, “Inilah aku Tuhan. Saya siap untuk mendengarkan Engkau berbicara kepada anakmu ini.”

Mengapa dalam saat teduh kita menyediakan waktu secara khusus dan fokus?

Pertama, kita harus benar-benar menyediakan waktu secara khusus untuk bersaat teduh. Kita bukannya menyelipkan waktu untuk bersaat teduh: saat kita sedang tidak ada pekerjaan pada pukul dua siang di rumah atau di sekolah/kampus/kantor, saat kita masih memiliki sedikit waktu atau masih sempat untuk bersaat teduh karena hari ini tidak bangun kesiangan – jika tidak sempat ya sudah, berarti “pass” untuk hari ini, atau jika pada malam hari kita sedang merasa tidak terlalu lelah dan tidak ada film yang bagus untuk ditonton di TV.

TIDAK!!!!
Kita harus berdisiplin. Kita harus telah secara khusus menyediakan waktu untuk saat teduh. Dan tidak boleh ada badai apapun yang boleh menghalangi kita untuk tetap setia pada janji akan waktu untuk bersaat teduh. Bahkan, ada satu ungkapan yang mengatakan; “No bible, no breakfast”.

Kedua, kita harus fokus. Kita harus meletakkan semua permasalahan kita, semua keluh kesah kita, semua keberatan kita dalam doa sebelum kita memulai untuk bersaat teduh. Menjadi seperti Maria, yang duduk diam di kaki Yesus. Jika kita masih berpikir untuk harus menelpon si A nanti pagi ini, atau harus memasak air untuk mandi pagi ini, atau masih memikirkan tentang daftar tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini, berarti kita belum terfokus.

Mulailah dengan doa. Letakkan semua kelemahan kita di hadapan-Nya. Katakan dengan jujur keadaan kita hari ini pada Dia yang setia, yang mengerti isi hatimu yang terdalam. Beritahu Dia bahwa pagi ini kita bangun dengan kepala yang sakit, leher yang kaku, atau hal lainnya. Mintalah Dia untuk membimbing kita pada renungan hari ini, mintalah iluminasi (=penerangan) Roh Kudus agar kita dapat mengerti secara jelas firman Tuhan hari ini, mintalah agar kita memiliki hati yang mau mendengar dan juga taat kepada firman Tuhan.

Apa pentingnya Saat Teduh?

1. Meneladani Tuhan Yesus (Mark. 1:35).
Ia menunjukkan, betapa Ia menikmati persekutuan dengan BapaNya, meskipun pada hari sebelumnya Ia sibuk sekali. Tetapi keesokan harinya Ia bangun pagi-pagi benar dan menyediakan waktu bagi BapaNya (Mark. 1:35). Kalau Yesus yang adalah Anak Allah masih memerlukan waktu teduh bersama dengan BapaNya, apalagi kita.

2. Allah merindukan persekutuan dengan kita anak-anakNya.
Suatu hal yang luar biasa, bahwa pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan ciptaanNya.

3. Tanpa waktu teduh yang teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman.
Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad, semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur. Misalnya Daud (Maz. 5:4), Daniel (Dan 6:11), dan lain-lain.

Sebagai seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan setiap harinya untuk bertahan hidup. Tanpa makanan, kita akan kekurangan kalori yang memberikan kita energi untuk melaksanakan aktivitas kita. Demikian juga halnya dengan saat teduh.

Saat teduh adalah makanan rohani kita. Jiwa kita membutuhkannya untuk terus bertahan hidup.

Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali kehilangan keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan. Pilihan mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat dikatakan benar atau salah? Keseimbangan itu hanya dapat kita terima kembali melalui saat teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar dari kebenaran. Dia adalah kebenaran itu sendiri.

Membaca dan merenungkan firman Tuhan akan mengajar kita, menyatakan kepada kita apabila kita salah, akan memperbaiki kelakuan kita, dan akan terus mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).

Membaca dan merenungkan firman Allah dalam saat teduh membuat kita dapat semakin mengenal Allah.

Dengan membaca firman Tuhan, kita akan mengetahui apa yang Allah sukai, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang tidak Dia sukai. Dan itulah yang menjadi intinya. Apapun yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini, kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan cara hidup yang menyenangkan hati Allah.

Dengan pengetahuan inilah kita dapat menemukan keseimbangan kita kembali. Kita menjadi tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil ketika badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan yang menyenangkan hati Tuhan, yang sesuai dengan firman Tuhan.

-*-

Foto: Pixabay

Tips Menghadapi Masalah Hidup

Banyak masalah dalam hidup yang harus kita atasi. Agar lebih mudah menentukan tindakan yang harus kita ambil untuk mengatasinya, kita akan membedakan masalah hidup menjadi dua macam.

A. MASALAH BUATAN

Masalah buatan adalah masalah yang datang oleh diri kita sendiri. Masalah itu timbul karena tingkah laku dosa, sikap salah, ataupun akibat kepribadian buruk kita. Masalah buatan bukanlah masalah semu, hanya saja penyebabnya adalah diri kita sendiri.

Selama ini kita mengetahui ada tiga hal cara Allah menjawab doa, yaitu “Ya”, “Tidak”, atau “Tunggu”. Tetapi ada juga cara yang keempat, yaitu “Bertindaklah!” Berikut uraian maksud setiap jawaban Tuhan.

1. Ya!

Ketika Allah menjawab doa kita dengan “Ya”, itu berarti Ia mengabulkan permohonan kita. Ia melihat bahwa untuk kebaikan kitalah Ia mengabulkan permintaan itu.

2. Tidak!

Allah tidak mengabulkan permohonan kita karena Ia melihat bahwa yang kita minta itu bukan untuk kebaikan kita.

3. Tunggu!

Allah akan mengabulkan permohonan kita pada masa yang akan datang, bukan sekarang. Ia melihat bahwa untuk kebaikan kita permohonan kita dikabulkan pada masa yang akan datang, bukan saat ini. Waktu tunggu ini sesuai dengan waktu Allah.

4. Bertindaklah!

Allah menghendaki kitalah yang harus bertindak. Kitalah yang harus bertobat, memperbaiki diri, meninggalkan jalan kita yang berdosa. Kitalah yang harus meninggalkan kebiasaan buruk dan kebiasaan berdosa. Allah tidak akan melakukannya bagi kita. Ia pasti akan menolong kita, tapi kitalah yang harus bertindak!

Ketika menghadapi masalah buatan, kita mengharapkan Allah dengan ajaib menyulap kita dari orang yang sewenang-wenang, pemarah, pendendam, dsb. secara seketika menjadi orang yang sabar, pengasih dan penyayang, mudah mengampuni, dll.. Ini tidak akan dilakukan secara otomatis oleh Allah. Allah jelas akan menolong kita melalui Roh-Nya, tapi kita juga harus berusaha. Kita harus bertobat dari kebiasaan berbuat dosa, harus bertekad untuk meninggalkan kejahatan. Kita harus berhenti membaca bacaan porno atau menonton film porno agar tidak terangsang dan berzinah dalam hati. Kita harus menjauhi bar-bar dan minuman keras agar kita tidak kembali menjadi pemabuk.

B. MASALAH SUNGGUHAN

Masalah sungguhan adalah masalah yang datang tidak disebabkan oleh sikap atau tingkah laku kita sendiri. Masalah ini mungkin datang karena keinginan, perbuatan, dosa orang lain, bencana alam, kecelakaan, situasi negara, situasi ekonomi, dll.. Bila musibah, kecelakaan, dan sengsara datang, umat Kristen dianjurkan untuk langsung menghadap Allah untuk meminta tolong dan berlindung pada-Nya sambil terus menyembah dan memuji Dia serta tetap hidup benar. Tak perlu putus asa atau bunuh diri saat usaha kita terancam bangkrut atau sudah bangkrut. Tetaplah bertahan saat kita mengalami fitnahan hebat. Tetaplah setia saat suami/istri kita menyeleweng (yang bukan karena sifat dosa kita).

TINDAKAN KITA

Bila menghadapi suatu masalah, janganlah kita langsung panik, marah-marah, atau putus asa. Iman kita mengatakan bahwa Allah mengizinkan masalah hadir dalam hidup kita untuk kekudusan kita, menyadarkan kita akan adanya sifat-sifat yang tidak pendewasaan kita. Kita juga sadar bahwa Allah bukan saja memperbolehkan suatu masalah datang kepada kita, kadang-kadang Ia malah mendesain suatu masalah untuk kebaikan kita.

Lalu apa yang harus kita lakukan?

1. Periksa apakah itu masalah buatan atau masalah sungguhan.

2. Bila masalah itu adalah masalah buatan; datanglah segera kepada Allah, lihat kelemahan dan dosa kita, bertobat, dan memohon anugerah-Nya untuk mengubah tingkah laku dan diri, dan rubahlah sikap dan tingkah laku kita. Sebaliknya, bila masalah itu adalah masalah sungguhan, kita datang kepada Allah dan memohon kekuatan serta pertolongan-Nya untuk menyelesaikan masalah kita.

(Diringkas oleh: Sri Setyawati)

Diambil dan diringkas dari: Judul artikel: Masalah Hidup; Judul buku: Mengatasi Masalah Hidup; Penulis: Dr. Jonathan A. Trisna; Penerbit: Lembaga Pendidikan Theologia Bethel Jakarta, Jakarta 1993

Foto: Pixabay