Tag Archives: Manusia

Nyala Api di Semak Duri

Renunganku dipagi ini.

Suatu fenomena yang sangat menarik. Suatu nyala api yang keluar dari semak duri, tetapi semak duri itu tidak dimakan api. Saya coba merenungkannya dan menuliskannya pagi ini.

“Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.” Kel 3:2

Api itu merupakan cara Malaikat TUHAN menampakkan diri-Nya. Mengapa Ia memilih cara penampakan seperti itu? Apa arti dari penampakan itu?

Hal umum yang kita ketahui api butuh sesuatu yang membuatnya menyala, semak duri salah satunya. Tapi api ini tak butuh topangan dari apapun didunia ini untuk membuatnya menyala.

Api ini memiliki kemampuan self sufficient, artinya mampu menghidupi dirinya sendiri dengan kuasa dan kekuatannya sendiri. Allah tidak membutuhkan apa-apa dari dunia ini untuk keberadaan-Nya. Allah adalah Allah yang self-sufficient.

Kedua, pada umumnya api dengan mudah dan otomatis menjilat habis semak duri. Tak ada semak duri yang antiapi atau tahan api. Apa yang membuat semak duri itu tidak termakan api? Jelas sekali hal itu bukan karena kekuatan si semak duri menahan api, melainkan kekuatan api itu sendiri yang menahan diri untuk tidak membakarnya habis. Dalam kitab Nabi Yeremia, murka Allah dilukiskan seperti api yang mengamuk.

“Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!” Yer. 4:4.

Mengapa api itu menyala ditengah semak duri? Kita tahu semak duri keluar dari bumi sebagai akibat kutukan atas dosa Adam dan Hawa.

“Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;” Kej 3:17,18.

Penampakan itu menyiratkan bahwa Allah sedang menahan murka-Nya atas perbuatan manusia yang berdosa. Penampakan-Nya kepada Musa bukan dalam rangka untuk menghukum, melainkan menyelamatkan. Allah sedang hendak menyelamatkan umat-Nya dari perbudakan di Mesir.

Di era Perjanjian Baru, Allah menampakkan diri-Nya melalui kedatangan Anak TunggalNya Yesus Kristus, dalam rangka menyelamatkan umat-Nya.

Boxing Day, Perayaan Natal ala Liga Inggris

Jika kegiatan di seluruh dunia seperti sedang rehat karena libur Natal dan Tahun Baru, kompetisi Premier League atau Liga Utama Inggris justru bergulir pada 26 Desember dan sering kali menyajikan laga-laga panas bagi para penggemar sepakbola.

Laga sehari setelah perayaan Natal ini biasa disebut dengan laga Boxing Day. Memang Boxing Day masih sangat berkaitan dengan Natal.

Publik Inggris telah mengenal Boxing Day jauh sebelum Premier League atau Liga Primer Inggris digelar. Menurut sejarah, Boxing Day dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19, saat masa pemerintahan Ratu Victoria. Perayaan ini dikhususkan bagi para penduduk golongan bawah atau para pelayan yang selama satu tahun melayani majikan mereka.

Setelah melayani sang majikan pada hari Natal, keesokan harinya para pelayan tersebut mendapat jatah libur plus menerima berbagai hadiah yang pada saat itu umumnya berbentuk kotak persegi (box) yang diberikan majikan-majikan mereka. Hadiah tersebut beragam, bisa berupa pakaian, makanan, buah-buahan atau bahkan uang.

Karena hadiah yang diberikan juga berbentuk kotak, maka tradisi ini kemudian akrab disebut Boxing Day. Di beberapa negara, seperti Selandia Baru, Australia dan Kanada, perayaan ini juga akrab disebut Stephens Day.

Tradisi asli negara-negara asal Britania ini hingga kini masih dipertahankan. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini pun bergeser, namun tetap memiliki makna yang sama.

Sebagai contoh, kini banyak gereja-gereja memanfatkan momen Boxing Day sebagai hari untuk membagikan sumbangan kepada kaum miskin. Intinya, Boxing Day menjadi hari untuk saling memberikan hadiah kepada orang lain, baik orang yang disayang, dikenal atau sebagai sikap dermawan kepada orang lain.

Di masyarakat Inggris, Boxing Day juga dirayakan dengan cara berkumpul bersama keluarga, teman, bertukar kado atau bahkan bersama-sama menyaksikan pertandingan sepakbola. Pada hari ini perkantoran umumnya diliburkan, namun pertokoan seperti mall tetap buka dan menjual barang-barang hadiah yang tentunya dengan harga diskon.

Begitu juga di sepakbola, Boxing Day memang tidak dirayakan dengan membagi-bagi hadiah secara laingsung. Akan tetapi, publik Inggris tetap menyelenggarakan pertandingan pada satu hari setelah Natal ini dengan maksud yang sama.

Setiap kontestan di Premiership umumnya bertanding untuk memberikan kado berupa kemenangan bagi para pendukungnya. Oleh karena itu pada ajang Boxing Day, kompetisi Premier League tetap bergulir. Semua tim bakal menjalani pertandingan guna mempersempahkan kado kemenangan bagi fansnya.

Klub tertua di dunia dan tertua kedua di dunia, Sheffield FC dab Hallam FC, pernah saling bertandingan pada Boxing Day. Tradisi pertandingan sepak bola pada Boxing Day kemudian dilanjutkan di Football League ketika masih memainkan 22 laga semusim pada 1888/1889 ketika Preston North End mengalahkan Derby Country 5-0 yang digelar sehari setelah Natal.

Pada Boxing Day, seluruh pertandingan Liga Premier akan dilaksanakan serempak. Ini berarti 10 pertandingan akan dihelat di hari yang sama.

Hal ini membuat Boxing Day begitu spesial di kalangan penggemar sepakbola, khususnya di Inggris. Boxing Day ibarat perayaan Natal dengan gaya khas sepakbola di Inggris.

 

Disadur dari berbagai sumber

Foto: fourfourtwo.com

Dokter Lintas Batas: Memenuhi Panggilan Jiwa dan Kemanusiaan di Wilayah Konflik

Seorang gadis kecil berlari-lari kecil mengekor di belakang ibunya yang tergesa melintas di depan puing bangunan yang hancur dihantam bom lewat serangan udara di satu kota kecil yang mereka tinggali di Afrika. Sebentar ia berhenti, menengok ke kanan, matanya sembab dan berair, ada riak di pipinya yang berkilat disorot kamera, tangan kanannya teracung.

Sebuah kalimat berjalan tak jauh dari kakinya, tepat saat jarinya menunjuk ke mata saya yang terpana di depan layar … WHAT’S WRONG WE HAVE DONE?

Mata itu menatap penuh tanya dan harap; menyedot energi yang melesak ke dalam sorotnya. Mengingatkan pada tatap tak berdosa anak -anak Nyanga dalam Black Butterflies, juga sorot mata anak-anak dan perempuan dalam Sometimes in April.

Visualisasi penggalan kisah perjalanan James Maskalyk saat bertugas sebagai dokter Médecins Sans Frontières (MSF) di Abyei, Sudan di buku A Doctor without Borders yang saya baca beberapa tahun lalu. Buku berisi catatan-catatan James yang sebelumnya dituangkan dalam blog pribadinya Six Months in Sudan.

Apa yang dialami oleh gadis kecil dan ibunya, serupa dengan yang terjadi dan dirasakan oleh mereka yang tinggal di beberapa bagian dunia yang sehari-hari was-was karena pertikaian yang masih saja berlangsung di negaranya. Potongan film dokumenter di atas bukan di Abyei tapi Abs, Yaman Utara, saat rumah sakit yang dikelola oleh MSF terkena serangan udara pada Senin, 15 Agustus 2016 lalu.

Dr Lukman Hakim, salah seorang dokter MSF asal Indonesia yang bertugas di Abs sejak Juni 2016 mengisahkan, pk 15.00 waktu setempat ketika selasar UGD rumah sakit Abs yang selalu ramai dengan pasien dihantam bom menyebabkan 11 orang meninggal termasuk seorang staf MSF dan 19 orang luka-luka.

Dirinya hari itu sedang berada di kantor MSF, 10 km dari rumah sakit. Mereka hanya diberi waktu 3 (tiga) jam untuk mengecek kondisi di rumah sakit pasca pengeboman. Esoknya, semua staff MSF dievakuasi ke kota dan pelayanan di rumah sakit diambil alih oleh staf pemerintahan setempat.

Dalam aturan dasar Hukum Humaniter Internasional (International Humanitarian Law) disebutkan bahwa lambang palang merah harus dihormati sebagai tanda perlindungan. Karenanya dilarang menyerang petugas medis atau kendaraan atau tempat yang mengenakan lambang palang merah.

Dalam setiap misinya MSF sendiri telah memasang lambang tersebut di setiap tempat yang mudah untuk dilihat. Entah kenapa dan siapa yang telah menjatuhkan bom di atas rumah sakit di Abs sampai hari ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab.

Atas beberapa serangan yang terjadi terhadap fasilitas medis yang dialaminya, MSF pun melancarkan protes EVEN WAR HAS RULES. Menggalakkan kampanye untuk menarik perhatian, mengajak dunia membuka mata agar menghormati hukum humaniter; mereka bekerja untuk kemanusiaan dan berada pada posisi netral untuk membantu siapapun yang membutuhkan bantuan kesehatan.

Médecins Sans Frontières (MSF)/Doctors without Borders/Dokter Lintas Batas adalah organisasi kemanusiaan medis internasional yang didirikan di Perancis pada 1971 dengan misi pertama ke Nikaragua pada 1972.

Kegiatan MSF mencakup perawatan kesehatan dasar, layanan kesehatan ibu dan anak, pembedahan, upaya menangani wabah, merehabilitasi dan mengelola rumah sakit dan klinik, vaksinasi massal, mengoperasikan pusat-pusat gizi, layanan kesehatan jiwa, serta memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan setempat.

MSF adalah organisasi independen yang menjalankan misinya tanpa membedakan suku, agama, ras, gender maupun pandangan politik. Tidak pula bergantung pada pendanaan pemerintah dan institusi. Pendanaan MSF 92% berasal dari donatur individu dan 7% dari donasi lembaga publik.

Staf MSF dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok besar, pekerja di lapangan dan pekerja di kantor. Mereka adalah gabungan dari tenaga medis dan juga tenaga dari berbagai disiplin ilmu yang saling menopang satu dengan yang lain. Mereka berasal dari berbagai negara yang terpanggil untuk memberikan layanan kemanusiaan dan kesehatan secara profesional.

Dr Lukman Hakim adalah salah satu tenaga medis asal Indonesia, mulai bergabung dengan MSF pada misi pertamanya di Karachi, Pakistan pada 17 Oktober 2013. Abs, Yaman menjadi tempat penugasan ketiganya di Juli 2016 setelah menyelesaikan tugas di Lamkien, Sudan Selatan.

Tak hanya terjun ke wilayah konflik, karena pada dasarnya kegiatan MSF menyediakan layananan kesehatan berkualitas yang dibutuhkan di satu daerah baik dalam situasi non-darurat maupun kondisi stabil.

Di Indonesia, MSF pun telah mengambil bagian dalam penanganan medis yang dilakukan di beberapa provinsi sejak 1995 hingga 2009 seperti membantu kegiatan tanggap darurat pasca gempa di Jambi, penanganan wabah Malaria dan kesehatan ibu anak di Papua, penanganan tuberkulosis (TBC) di Ambon, serta tanggap darurat dan rehabilitasi tsunami Aceh.

Pada kegiatan MSF & Bloggers Meet Up yang diadakan di Jakarta Sabtu (26/11/2016) lalu, Intan Febriani, Communication Manager MSF Indonesia mengatakan, ada satu kondisi di satu tempat seseorang dianggap berbahaya namun di sisi lain dia adalah pahlawan bagi kelompoknya. Dalam kondisi seperti inilah perlunya organisasi netral.

Untuk mengenal lebih dekat kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh MSF, MSF Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengunjungi Photo Exhibition & Film Screening yang akan diadakan pada 8-16 Desember 2016 di Grand Indonesia, Jakarta. Pameran ini terbuka untuk umum dan GRATIS.

msf_no-borders

Jika kamu penasaran seperti apa keseharian staf MSF di lapangan, silakan untuk melihat keseharian Vincent Pau, seorang perawat dari Hongkong yang bergabung dengan MSF sejak 2012 lewat film dokumenter A Day on the Front Line: Doctors without Borders berikut.

Risiko akan selalu ada di mana pun kita berkegiatan. Pada salah satu tulisan dalam blog pribadinya, Dr Lukman menuliskan mimpinya yang sederhana, mengabdi di tempat-tempat yang jauh, di mana perbedaan bahasa, budaya dan adat istiadat bukanlah kendala tapi jembatan untuk memahami keberagaman.

Meski perang menakutkan, sebelum meninggalkan Abs Agustus lalu, dirinya berjanji akan kembali ke sana menyelesaikan misinya bersama MSF bila kondisi sudah memungkinkan mereka untuk masuk kembali ke Yaman. Somebody has to do it!

Setiap kita punya pilihan. Dr Lukman dan dokter-dokter lintas batas memilih untuk mengabdikan diri di wilayah konflik. Bagaimana dengan kamu? Apa yang sudah kamu lakukan untuk sesamamu? Bila pergi jauh dari rumah adalah halangan, cobalah buka mata dan lihat sekelilingmu, sudahkah kita menghargai keberagaman? saleum.

 

Laman asli tulisan ini lihat di:

https://obendon.com/2016/11/29/dokter-lintas-batas/

Foto: doctorswithoutborders.org

Penampilan Fisik

Seorang narapidana penjara New York, AS, mendapatkan cara jitu dan sederhana untuk keluar dari penjara dengan berpenampilan sangat meyakinkan. Saat persidangan dia mengenakan setelah jas rapi lengkap dengan dasinya. Dengan begitu, seorang petugas mengira narapidana itu seorang pengacara dan bertanya, “Sedang apa di sini Konselor?”

Ronald Tuckman, si narapidana, menyadari kesalahan itu dan dengan ringan bertanya, “Ke mana jalan ke luar?” Dengan senang hati, penjaga menunjukkan jalan menuju lobi. Tentu kesempatan ini tidak disia-siakan Tuckman. Dia lalu pergi mengunjungi ibunya yang berusia 81 tahun untuk bertukar pakaian lalu menghilang.

Jangan terkecoh oleh penampilan. Jangan terpesona oleh bungkus.

1 Samuel 16:1-13

“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7)

Pada zaman modern, kemasan menjadi faktor yang sangat penting. Sebuah produk bagus susah dipasarkan jika tidak dikemas dengan baik. Celakanya, sebuah produk yang pas-pasan dapat didongkrak pemasarannya dengan pengemasan yang baik.

Pepatah mengatakan “Don’t judge the book by its cover“, artinya jangan gegabah menghakimi sebuah buku hanya berdasarkan sampulnya. Kita harus membaca isi buku lebih dulu sebelum menilai buku tersebut baik atau buruk. Demikian juga terhadap manusia. Sebaliknya kita mengenalnya baik-baik lebih dulu sebelum mengeluarkan penilaian.

SMS from God: Isi belum tentu sama dengan kulit. Dondong berkulit halus tapi berisi duri. Salak berkulit kasar, tapi isinya halus.

 

Purnawan Kristanto

Catatan: Tulisan ini dikutip sudah seizin penulis.

Laman asli tulisan ini lihat di: http://renungan.purnawan.web.id/?p=20

Penulis adalah writer | trainer | humanitarian volunteer | video & photo hobyist | jazz & classic lover | husband of priest | father of two daughters |

Fantastic Beasts, Menundukkan Makhluk Paling Kejam di Dunia

Anda yang telah kangen dengan “ledakan-ledakan” ide unik dari kisah Harry Potter, wajib nonton film ini. Niscaya, kerinduan atas dunia lain ciptaan JK Rowling akan terobati.

Fantastic Beasts and Where to Find Them, sebuah film spin off dari dunia rekaan JK Rowling. Ini juga merupakan sebuah film “test the water” dari JK Rowling dan Warner Brothers sebagai perusahaan pembuat, apakah publik telah siap dan akan menerima lagi keseruan dunia sihir.

Pasalnya, akan ada 5 film yang segera dibuat dengan latar belakang dunia Harry Potter. Film-film itu mengisahkan beberapa dekade sebelum era Harry Potter. Dan seperti yang telah dilaporkan di banyak situs yang mengulas tentang film ini, sepertinya Warner Brothers “menang banyak” atas pemunculan Fantastic Beasts and Where to Find Them.

Fantastic Beasts and Where to Find Them mengisahkan tentang Newt Scamander ( Eddie Redmayne), seorang magizoologist, yang menciptakan sebuah buku wajib bagi para pelajar sihir di sekolah sihir Hogwarts.

Bukunya berupa katalog tentang binatang-binatang di dunia sihir yang harus diketahui oleh para penyihir itu sendiri. Dari nama katalog yang disusun Scamander itulah, judul film ini dibuat.

Newt Scamander datang ke tanah Amerika Serikat dari negeri leluhur, Inggris. Eddie Redmayne yang memerankan Scamander benar-benar aktor kelas Oscar–dan memang dia langganan nominasi Oscar sekaligus memenanginya lewat akting sebagai Stephen Hawkings.

Gaya canggung Scamander plus gaya progresif dari penduduk Amerika Serikat jadi sangat terasa terbentur begitu Scamander keluar dari kapal yang mengantarnya ke pelabuhan di New York. Akibatnya, tas ajaib yang dibawa-bawa Scamander pun lewat dari pengawasannya.

Beberapa “penghuni” tas berhasil keluar. Para penghuni ini tentu saja binatang-binatang yang ajaib, sesuai dengan lingkungan mereka di dunia magis.

Sebut saja, si biang keladi kekacauan sekaligus pengawal cerita, Niffler. Bentuknya seperti platipus, kegemarannya adalah benda-benda mengkilat dan bersinar. Niffler terlepas di depan sebuah bank. Binatang ini langsung mengincar uang logam berpendar dan seterusnya ke brankas berisi emas perak berkilau. Ini saja sudah menghasilkan kegaduhan tersendiri.

Ada lagi yang terlepas, Demiguise. Hewan seperti kera namun berbulu perak. Bulu itu pula yang membuat dia bisa tak terlihat. Demiguise sangat sulit ditangkap jika telah lepas, karena hewan ini bisa membaca masa depan. Jadi, kita harus melakukan gerakan tak terduga untuk menangkapnya.

Bowtruckle, makhluk manis berbentuk batang pohon kecil. “Bowtruckle adalah pemakan serangga dan sangat pemalu. Dia juga makhluk yang sangat setia pada tuannya, sekaligus sangat jago membuka lubang kunci,” kata Newt.

Kemudian penonton akan menyaksikan makhluk-makhluk perkasa, seperti Graphorn. Graphorn berperawakan seperti bison raksasa.

Ada lagi Erumpent, gabungan antara gajah dan badak. Scamander wajib melakukan gerakan-gerakan yang dijamin akan membuat penonton terbahak-bahak, hanya demi menundukkan keganasan Erumpent.

Kemudian Thunderbird, burung raksasa yang telah jadi legenda di dunia nyata. Thunderbird menjadi penurut ketika sang tuan mengelus-elusnya dengan penuh kasih sayang.

Beberapa binatang terakhir ini hadir dengan ukuran raksasa dan tingkat kengerian yang masif sebenarnya. Namun, ternyata yang paling berbahaya dari semua ini adalah Obscurus. Dari tampilan fisiknya, Obscurus hanya berupa bayang-bayang hitam. Scamander berhasil menundukkannya dengan mengisolasi Obscurus menggunakan gelembung udara.

Namun, diceritakan Obscurus ini menjadikan manusia sebagai media penghancur. Obscurus muncul jadi energi dahsyat yang bisa menghabisi apa saja jika dia telah berada di dalam manusia. Makin besar emosi manusia itu, makin kuat daya ledak dan rusak Obscurus yang keluar tubuh manusia.

Tak ada yang lebih menyeramkan dan menyulitkan untuk ditaklukkan dari hanya sekadar makhluk gabungan gajah dan badak mengamuk di taman kota, dibanding Obscurus yang mengamuk dan membuat kota hancur lewat media tubuh seorang anak bernama Credence.

Sesuatu yang lembut, mengambang di udara, ternyata menjadi kekuatan hebat dan sangat berbahaya. Obscurus seperti sebuah ledakan emosi besar, nyata dan merusak, yang ternyata bisa dihadirkan manusia.

Manusia-manusia bersumbu pendek, mudah meledak, berpikiran sempit, yang beberapa kali berkelebat di televisi dan menghinggapi media sosial kita, mungkin telah dirasuki oleh Obscurus ini.

Dan, terakhir dan yang paling merusak dari semua itu, melebihi Obscurus, adalah manusia.

“Aku harus menangkap kembali binatang-binatang itu dan menyimpannya lagi ke dalam koper ini, sebelu mereka terluka. Mereka sedang dalam bahaya saat ini. Mereka sedang dikelilingi jutaan makhluk paling kejam, manusia,” kata Newt Scamander.

Bahkan kekuatan Obscurus ini saja, yang paling berbahaya, desktruktif, dan paling sulit ditaklukkan di antara makhluk lain, masih bisa ditunggangi demi kepentingan sesaat manusia dalam berpolitik.

Percival Grave, seorang petinggi di antara mahkamah sihir AS, memanfaatkan kekuatan Obscurus di tubuh Credence demi memuluskan agenda-agenda politiknya. Inilah manusia, jika rasa picik dan licik sudah muncul, kekuatan dahsyat semurni apa pun bisa ditunggangi demi mencapai apa yang diinginkan.

Kalau dengar kata “tunggang-menunggangi” begini, saya jadi ingat pidato Presiden Joko Widodo tentang “Aksi ini telah ditunggangi aktor-aktor politik”. Relevan banget ya. Saya sih yakin Jokowi belum menonton film ini, ini cuma “cita rasa” saya saja.

Pada akhirnya, film Fantastic Beasts and Where to Find Them ini memberi satu inspirasi. Tak ada yang lebih menyeramkan, lebih menghancurkan dan lebih kejam dibanding nafsu dan kepicikan manusia.

Dan untuk menundukkan kepicikan manusia, Newt Scamander mengajarkan,” Jangan panik, tidak ada alasan untuk itu!” Di lain waktu dia mengatakan,”Kekhawatiran membuatmu menderita dua kali lipat.”

Panik dan khawatir hanya akan membuat orang picik sukses mencapai tujuannya. Sementara, ketenangan dan melihat segala sesuatu lebih jelas justru akan membuat segala usaha destruktif menjadi sia-sia.

 

Foto: imdb.com

Manusia ‘Beracun’ yang Sebaiknya Dijauhi atau Ditinggalkan

Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial, tak mungkin kita bisa menjauh dari pergaulan dengan sesama. Tapi kadang-kadang, ada saja manusia yang jadi ‘racun’ bagi kita.

Mereka itu menggerogoti semangat kita, mengkhianati kepercayaan kita, atau menyebarkan hal-hal negatif di sekitar kita.

Siapa saja golongan orang-orang ‘beracun’, yang sebaiknya kamu hindari atau bahkan kamu tinggalkan? Simak delapan macam orang itu, seperti disarikan dari Lifehack:

1. Mereka yang hanya menghabiskan waktumu

Bisa jadi mereka itu adalah famili atau temanmu. Tapi mereka menyita banyak waktumu untuk mendengarkan ocehannya yang tak penting, yang itu dan itu saja. Tapi giliran diminta bantuan tak pernah ada, atau tak mau. Tak ada imbal balik yang berguna buatmu.

Ada baiknya kamu mulai mengurangi waktu bersama dengan mereka. Mereka hanya akan menghabiskan waktumu.

Mungkin kalau dengan famili, kamu harus bijak juga. Bisa dengan cara mematikan ponsel pada waktu-waktu tertentu, di mana kamu ingin sendirian saja.

Mengambil waktu untuk diri sendiri banyak lho gunanya. Malah menurut Oscar Wilde, mengambil waktu sendiri itu menyehatkan.

2. Mereka yang terlalu jauh mengkritikmu atau selalu ingin melukai hatimu

Tak ada salahnya memberikan feedback yang jujur dan fair. Tapi kalau kamu merasa ada orang yang secara konstan melancarkan kritik membabibuta terhadapmu, jangan diam saja. Kalau kritiknya tak lagi membangun, katakan bahwa kritikannya tidak membantu dan mengecewakan. Jangan takut kehilangan orang seperti itu, kalau terpaksa.

Ada juga golongan orang yang punya banyak taktik untuk melukai hatimu. Mereka akan mempertanyakan kejujuranmu, kemampuan atau kecerdasanmu. Atau teman yang selalu melanggar janji atau tak mau melakukan permohonanmu.

3. Mereka yang selalu play victim

Mereka ini orang yang ‘jago’ menimpakan kesalahan. Mereka tak pernah mau bertanggung jawab pada kesalahan sendiri. Pokoknya, mereka adalah korban dan segala sesuatu bukan salahnya. Hindari orang semacam ini, karena bisa jadi suatu ketika, kamu akan menjadi salah satu korbannya.

4. Mereka yang selalu punya mindset negatif

Mereka menyebarkan aura negatif seperti penyakit menular. Vaksin satu-satunya adalah dengan menghindari mereka. Mereka adalah orang yang selalu gelisah, khawatir, pesimistis, depresi, dan banyak komplain.

Kalau kamu ingin hidup lebih lama, cara pandang yang positif sangat membantumu. Sebuah studi dari Universitas Yale mendapati bahwa memiliki sikap yang positif akan membantumu hidup 7 tahun lebih lama.

5. Si sumbu pendek

Mereka ini betul-betul akan menghabiskan energimu. Sebab kamu harus berhadapan dengan perilaku bodoh dan kadang kekanak-kanakan. Mudah sekali marah, kadang untuk urusan sepele. Tak perlu berada dalam lingkaran orang semacam ini.

6. Tak punya empati dan welas asih

Sebab mereka takkan bisa menunjukkan simpati atau berbelas kasih pada saat kamu membutuhkannya. Mereka ini punya masalah kepribadian dan bertendensi narsistik.

7. Mereka yang berbohong padamu

Dalam sebuah hubungan, pertemanan, atau apapun namanya, dibutuhkan kejujuran dan kepercayaan. Kalau seseorang mengkhianati kepercayaanmu atau berbohong padamu, mereka tak layak jadi temanmu.

8. Mereka yang manipulatif dan akan mengeksploitasimu

Ada orang yang hanya ingin memanfaatkanmu, misalnya untuk berkenalan dengan seseorang. Mereka biasanya memakai gosip sebagai senjata dan selalu punya agenda tersembunyi. Kalau kalian akan melamar sebuah pekerjaan, dia akan berusaha supaya kamu tak ikut melamar. Sehingga dia akan menceritakan hal-hal yang buruk, mengenai pekerjaannya, atasan di sana, atau gaji yang terlalu kecil.

Mereka hanya ingin mengurangi pesaing demi keuntungan pribadi. Orang yang manipulatif tahu bagaimana mendapatkan informasi darimu atau membuatnya menyingkapkan kelemahanmu dan kemudian akan memakainya untuk menjatuhkanmu. Mereka akan mengeksploitasi kebaikanmu demi mendapatkan banyak, tanpa harus keluar apapun. Kamu akan menyadarinya ketika pada satu titik kamu tahu, kamulah selalu yang jadi pihak pemberi dan membayar untuk segala sesuatu.

Foto: Pixabay/Geralt

5 Organ Manusia yang Belum Tahu Apa Gunanya

Coba perhatikan tubuhmu dan organ-organnya. Setidaknya ada lima bagian tubuh atau organ, yang sampai saat ini belum bisa dipastikan benar apa sebetulnya gunanya bagi tubuh kita.

Para ilmuwan memiliki penjelasan ilmiah bagaimana bagian tubuh atau organ itu ada. Tapi fungsi atau gunanya, sampai saat ini masih jadi tanda tanya. Lantas buat apa Tuhan menciptakannya?

Apa saja organ atau bagian tubuh itu? Simak yuk:

#Pertama, puting lelaki

Pernahkah kita bertanya, untuk apa lelaki punya puting, toh tak bisa dipakai untuk menyusui? Pertanyaan yang sama juga sudah ditanyakan oleh Charles Darwin lho.

Idenya Darwin, dulu lelaki dan perempuan sama-sama bisa menyusui. Tapi lelaki kemudian mengalami kesulitan karena tak terlalu bisa membesarkan keturunannya, berbeda dengan perempuan.

Tapi, menurut ilmuwan, alasannya lebih pada masalah pertumbuhan.

Saat embrio tumbuh dalam rahim, kalau tak ada gangguan, embrio akan jadi perempuan. Pada pekan keempat, jalur susu tumbuh berupa jaringan tipis dari ketiak ke dada dan kemudian membentuk dua puting.

Nah, kalau tiba-tiba kromosom Y muncul, embrio pun menjadi lelaki dengan menghasilkan faktor-faktor yang menghambat perkembangan stuktur perempuan. Termasuk menghambat jalur susu tadi.

Perbedaan kelamin terlihat pada pekan ketujuh, di mana gonad (kelenjar kelamin) mulai berubah, jadi testis atau ovarium. Jadi, puting sudah muncul sebelum jenis kelamin embrio dipastikan.

#Kedua, usus buntu

Usus buntu atau disebut juga appendix adalah kantung kecil yang menempel ke usus halus manusia. Kantung ini sama sekali tak berperan pada urusan pencernaan manusia. Faktanya, 1 dari 20 manusia harus dioperasi karena usus buntunya meradang.

Berbeda dengan vertebrata pemakan tumbuhan, appendix mereka berperan dalam sistem pencernaan.

Ada anggapan bernada bercanda yang mengatakan, usus buntu itu diciptakan Tuhan hanya supaya dokter bedah selalu punya pekerjaan.

Tapi, setidaknya sebuah penelitian pada 2009 menemukan bahwa usus buntu sepertinya berguna untuk menyimpan bakteri-bakteri yang berguna bagi tubuh manusia. Bakteri ini mencegah kita mengalami diare.

#Ketiga, tulang ekor
Kita juga punya tulang ekor, tapi ke mana ekornya? Kalau menurut teori evolusi, nenek moyang manusia itu adalah makhluk berekor. Ekor pada mamalia berguna untuk keseimbangan. Tapi lantaran manusia sudah berjalan, ekor tak diperlukan lagi. Evolusi kemudian menyatukannya jadi bagian tulang punggung yang kemudian disebut coccyx.

#Keempat, arrector pili dan bulu rambut

Di pangkal rambut dan bulu kita ada yang namanya otot arrector pili, yang biasanya aktif saat kita mengalami ketakutan atau kedinginan. Biasa disebut juga merinding.

Tapi apa kegunaan arrector pili dan bulu rambut bagi manusia sendiri masih jadi tanda tanya bagi para ilmuwan.

Kalau pada hewan mamalia jelas, arrector pili dan bulu gunanya untuk penyumbatan udara dan panas tubuh, sehingga dia tak kedinginan. Saat bulu hewan berdiri, itu juga berguna untuk pertahanan diri dari predator, untuk menakut-nakuti.

Tapi pada manusia? Merinding tak membuat panas tubuh atau udara dalam tubuh tersumbat, kan? Sebab bulu rambut kita terlalu kecil dan terlalu sedikit. Apalagi kalau kita gemar mencukurnya, seperti bulu ketiak dan bulu tangan atau kaki.

#Kelima, gigi geraham bungsu

Dikenal juga dengan istilah wisdom teeth alias gigi kebijaksanaan. Bukan berarti saat gigi geraham ini tumbuh, kebijaksanaan kita muncul lho ya. Hanya, gigi ini memang tumbuh pada saat manusia berusia 17-25 tahun, ketika manusia sudah memiliki hikmat.

Nah, pada saat tumbuh, gigi ini bisa menyebabkan sakit sehingga banyak yang datang ke dokter gigi dan mencabutnya. Setelah dicabut, biasa saja tuh. Aktivitas makan juga aman. Lantas apa gunanya?

Ilmuwan menduga, awalnya gigi yang tumbuh paling akhir (dan berbeda-beda waktunya pada tiap-tiap orang) ini punya fungsi, meski belum diketahui apa. Masalahnya, seiring waktu evolusi, rahang manusia mengecil dan gigi bungsu ini tak punya tempat untuk tumbuh. Seringkali saat ia datang, hanya akan menimbulkan rasa sakit.

Atau, jangan-jangan, gigi ini diciptakan supaya dokter gigi punya kerjaan. Hehehe.

Foto ilustrasi geralt/Pixabay