Pengalaman Supranaturalku, Aku Ini Indigo Atau… (Tentang Indigo Bagian 1)

…? You’re my little indigo girl, indigo eyes, indigo mind… ?

-Watershed-

Usia 4-5 tahun
Tidur adalah hal yang menakutkan bagi saya di masa kanak-kanak (sekitar usia 4 atau 5 thn). Nyaris setiap malam saya melihat barang-barang berterbangan di langit-langit kamar: pakaian ayah ibu saya, barang-barang di kamar dan bahkan saya melihat ular-ular dan binatang aneh lainnya. Jika sedang beruntung, 3 peri kecil manis sebesar Peterpan atau Tinkerbell menari-nari menemani di samping tempat tidur atau seorang pria setengah badan yang (setelah besar) saya pahami memakai model rambut bangsawan dan mengenakan pakaian batik dan selalu tersenyum kepada saya.

Tiap malam saya sangat tertekan karena orangtua saya tidak mempercayai apa yang saya lihat dan memaksa saya untuk tidur dengan lampu dipadamkan.

Usia 13-14 tahun
Suatu malam, kurang lebih sewaktu saya kelas 2 SMP, saya sedang belajar di kamar dan mendengar tamu datang dan ngobrol dengan orangtua. Sejenak saya keluar kamar untuk ke kamar kecil. Sambil melewati seberang ruang tamu saya pun melemparkan senyum kepada kedua tamu yang saya lihat. Kak Vera, isteri sepupu jauh saya, dan seorang ibu tua.

Saya kembali ke kamar dan melanjutkan belajar. Setelah saya dengar tamu pulang, saya keluar kamar kembali dan bertanya pada orangtua, dengan siapakah kak Vera datang tadi. Orangtua saya mengatakan bahwa kakak itu datang sendiri tanpa didampingi siapa pun. Argumentasi pun terjadi karena saya ngotot bahwa saya melihat dua orang. Argumentasi dengan orangtua saya membuat saya merasa sangat tolol.

Usia 37 tahun
Pada suatu hari saya merasa sahabat saya akan ditipu seseorang secara finansial. Tanpa berpikir panjang saya pun menelepon dia dan menasihati dia untuk berhati-hati dalam berbisnis dan ternyata dia akan melakukan suatu transaksi. Sayang nasihat saya tidak disambut baik dan dia pun benar-benar ditipu 100 juta dan hubungan kami rusak, tidak saling berbicara selama 2 tahun.

38 tahun
Lewat petang hari sewaktu saya sedang berdoa di kamar (lampu saya matikan), saya melihat sebuah batu besar melayang di langit. Pandangan mata saya seperti bisa menembus atap rumah. Tanpa tahu apa artinya dan tidak tahu ke mana saya harus cerita, saya hanya menyimpannya di dalam hati. Dua hari kemudian diberitakan di TV bahwa ada sebuah benda angkasa (kemungkinan sisa meteor) jatuh di Duren Sawit, tidak jauh dari tempat saya tinggal.

37-40 tahun
Mendapatkan mimpi sebelum gunung Sinabung meletus. Saya juga mendapatkan mimpi sebelum pesawat German Wings jatuh di perbukitan di Perancis.

Apa yang Terjadi pada Saya?

Hal-hal seperti itu sering terjadi di dalam hidup saya dan membuat saya dilema untuk menceritakannya kepada orang lain. Saya sering jadi merasa aneh dan tolol ketika saya ceritakan kepada orang lain, karena mereka malah menyepelekan omongan saya, atau bahkan mengatakan saya sok tahu, negatif thinking, suka meramal, dan sebagainya.

Saya pun berusaha memahami dan menggali sendiri beberapa informasi yang dapat membantu saya memahami apa sebenarnya yg terjadi dalam diri saya. Berbagai perspektif saya gali, secara pandangan Kristen yang saya anut, yang disebut sebagai karunia, dan pandangan psikologi populer.

Dalam tulisan saya ini, saya ingin sedikit berbagi dari apa yang saya dapat pahami dari pandangan psikologi populer.

Pernahkah Anda mendengar istilah Indigo?

Istilah indigo sebenarnya sudah ada sejak tahun 70an tapi mulai populer sejak diterbitkannya sebuah buku mengenai hal ini pada 90-an. Beberapa definisi pun diberikan kepada orang-orang, khususnya anak-anak yang mempunyai kelebihan yang disebut indigo ini.

Beberapa definisi itu adalah:

1. Anak indigo adalah anak-anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat spesial, tidak biasa atau supranatural (yang bahkan mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati).

2. Anak indigo juga sering didiagnosa sebagai pengidap ADHD (Attention deficit Hyperactivity Disorder), yang mana anak-anak ini sulit konsentrasi, hiperaktif dan impulsif sehingga biasanya mempunyai masalah dalam tidur dan belajar tetapi bukan berarti mereka miskin intelijen. Anak indigo juga sering didiagnosa sebagai anak penderita autisme.

3. Anak indigo juga didefinisikan sebagai anak yang mempunyai Extra Sensory Perception (ESP).

Pertanyaannya, apakah saya anak indigo?

Ikuti kelanjutan tulisan soal indigo ini, yang akan disajikan secara berseri ya.

 

Rachel Rosalyn

Foto: danmo/pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *